Selasa, 19 Januari 2010

Harta




Harta

Adalah naluri manusia senang pada harta. Ia merupakan perhiasan hidup walaupun tidak sedikit menjadi symbol kesuksesan.

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”(QS :Al-Kahfi:46)

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakdan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS: Al-Imron:14)

Bagi seorang mukmin, harta merupakan titipan, bekal ibadah dan nikmat yang harus disyukuri sekaligus sebagai ujian keimanan

“barang siapa yang menghendaki Keuntungan di akhirat akan Kami tambah Keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki Keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari Keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”(QS: Asy-Syuruo:20)

Harta yang berkah adalah manakala ia menjadi sarana seseorang untuk menjadikan hidupnya berkah. Keberkahan yang terpancar dari tetasan-tetesan sedekah dan rangkaian serat-serat doa dari faqir dan miskin.

Mencintai harta hanya karena ia adalah harta merupakan indikasi tidak menghargai pemberian Allah. Tetapi harta yang dicintai karena dia adalah anugerah dan curahan rahmat-Nya merupakan salah satu bentuk ibadah dan syukur pada-Nya. Bila bukan harta yang meninggalkan kita maka pasti kita yang akan meninggalkannya.

“dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.(QS:Al-Isro:16)

Orang yang tercela adalah orang yang tidak henti-henti mengumpulkan harta untuk ahli warisnya sementara ia sendiri enggan menggunakannya (untuk beramal saleh). Seperti halnya anjing pemburu yang memangsa binatang buruan dan hanya melihatnya agar orang lain dapat memakannya.



Tidak ada komentar: